Lingkaran raksasa yang terbentuk di kawasan pertanian Jogotirto, Berbah, Sleman, menjadi topik perbincangan warga. Pada Senin (24/1/2011) dini hari, saat warga melakukan ronda malam, mereka beradu argumen mengenai fenomena tersebut. Di antaranya, warga menduga hal itu karena angin winasis.
"Angin lesus yang menyebabkan pola itu terbentuk," kata Misran (44) berargumen. Ia mengisahkan, kemarin ia baru mengikuti sosialisasi pertanian dan muncul banyak wacana, termasuk soal pembentukan angin lesus.
Tak hanya berhenti di situ, Misran menguatkan argumentasinya dengan menyebut bahwa angin lesus itu merupakan tanda yang dikirimkan tuhan. "Para tetua desa menafsirkan kejadian itu karena angin lesus winasis," ujarnya sambil menyeruput kopi.
Beberapa warga yang antusias mendengar analisis Misran semakin tertarik dengan cerita yang disampaikan, apalagi saat ia panjang lebar mengisahkan soal angin winasis itu.
"Pola yang muncul akibat angin winasis merupakan tanda dari Tuhan," katanya. Misran tidak menyebut tanda apa yang dimaksud.
(Sumber : http://id.news.yahoo.com/kmps/20110124/tid-angin-winasis-yang-mengukir-jejak-uf-376aae3.html)
Warga setempat beranggapan bahwa, lingkaran yang membentuk suatu pola tertentu atau tanda tersebut adalah jejak pendaratan sebuah pesawat dari planet lain, yakni Unidentified Flying Object (UFO). Menurut warga setempat fenomena itu muncul sebelum hujan turun. Saat itu terdengar suara gemuruh dan angin kencang.
Tidak ada jejak, jika lingkaran itu adalah buatan manusi. Karena, Sabtu (22/1) malam tidak ada orang yang mencurigakan di areal persawahan itu dan keesokan harinya sudah terbentuk. Selain itu, dari potongan tanaman padi ini tidak mungkin kalau disebabkan angin puting beliung.
Pasalnya, areal sawah itu sangat luas hingga mencapai 70 meter dan padi yang rubuh tersebut terlihat sangat rapi. Melihat anehnya lambang bekas pendaratan pesawat "UFO" tersebut, warga langsung melapor ke kepala desa dan ke kepolisian. Langkah yang diambil dari pihak kepolisian langsung memasang garis polisi agar tidak terjadi kerusakan di lokasi tersebut.
Kapolsek Berbah, Kompol I Made Muliawan mengatakan garis tersebut selain itu agar tidak merugikan petani pemilik sawah tersebut. "Lokasi ini agar tidak rusak karena didatangi warga yang ingin melihat dari dekat, dan untuk penyelidikan lebih lanjut serta untuk penelitian dari pihak yang berkepentingan," katanya, Senin (24/1).
0 komentar:
Posting Komentar